Posted in

Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Efektif

0 0
Read Time:3 Minute, 35 Second

Pernah merasa seperti berbicara dengan dinding ketika berkomunikasi dengan orang lain? Tenang, Anda bukan satu-satunya. Ada kalanya kita merasa sudah bicara lantang dan jelas, eh, si dia malah melamun seperti sedang bermeditasi. Komunikasi memang rumit, apalagi jika tidak melibatkan kopi. Mari kita bahas bagaimana komunikasi verbal dan nonverbal yang efektif dapat membantu kita berbicara dengan dinding secara lebih produktif lagi.

Baca Juga : Panduan Strategi Fanny Pro

Seni Mendengar Tanpa Telinga

Pernah punya pengalaman berbicara dengan seseorang yang terlihat seperti sedang merencanakan pelarian dari percakapan? Itu mungkin karena komunikasi verbal dan nonverbal Anda belum efektif. Bayangkan Anda adalah seorang pengantar pizza; jika Anda salah rumah, pizza ikan terbang Anda akan sampai ke orang yang tidak suka ikan. Komunikasi verbal adalah seni menyampaikan pesan, namun jika lawan bicara Anda tidak menangkap ekspresi wajah Anda yang penuh harap, maka komunikasi nonverbal Anda butuh sedikit ‘memoles’. Kuncinya adalah membuat mereka merasa sedang piknik, bukan diinterogasi.

Lain kali Anda merasa percakapan tidak berjalan mulus, coba cek gestur tubuh Anda. Jika tangan Anda berkacak pinggang seperti polisi lalu lintas, mungkin lawan bicara merasa setengah bersalah meski hanya ingin meminjam garam. Cobalah pendekatan dengan lebih santai agar komunikasi verbal dan nonverbal menjadi lebih efektif dan tidak berbuntut pada persaingan senyap di antara kalian berdua.

Elemen Penting dalam Komunikasi: Komedi!

1. Mimik Wajah Layaknya Pelawak: Tersenyumlah, dunia membalasnya dengan senyuman—kecuali kalau senyuman Anda mirip Joker. Dalam komunikasi verbal dan nonverbal yang efektif, ekspresi wajah yang tepat bisa menjadi juru damai dari perselisihan.

2. Gerak Tangan yang Bisa Berbicara: Seperti penari hula, gunakan tangan Anda untuk menekankan poin. Hati-hati, jangan sampai tangan Anda lebih aktif daripada mulut Anda!

3. Intonasi Suara Manis Seperti Gula: Bicaralah dengan suara yang mampu menenangkan bayi yang menangis. Dalam komunikasi verbal dan nonverbal efektif, nada yang baik adalah jalan pintas menuju hati orang lain.

4. Jarak Fisik yang Pas: Jangan terlalu dekat seperti mengintip selangkah lagi mudik Lebaran! Dengan jarak yang nyaman, komunikasi pun lebih efektif.

5. Tawa yang Menular: Humor sangat penting dalam menciptakan komunikasi verbal dan nonverbal yang efektif. Sebuah tawa kecil bisa mencairkan suasana tegang.

Bahasa Tubuh: Lebih dari Sekadar Gerakan

Kadang, ketika si dia berbicara panjang lebar tentang koleksi perangko, Anda malah sedang merencanakan menu makan malam. Inilah saatnya bahasa tubuh Anda bicara lebih lantang. Dalam komunikasi verbal dan nonverbal yang efektif, perhatian dan kebersamaan dapat ditunjukkan melalui gestur tubuh. Pikirkan bahasa tubuh sebagai skuad tambahan saat mulut Anda lelah.

Lihatlah bahasa tubuh sebagai kompas moral Anda dalam percakapan. Jangan biarkan kepalan tangan di bawah meja menjadi pusat perhatian saat diskusi penting. Bahasa tubuh yang rileks dan terbuka menunjukkan bahwa Anda ada di situ, sebagai bagian dari percakapan.

Taktik Pintar untuk Komunikasi

1. Bayangkan Anda adalah stand-up comedian; buat orang tertawa!

2. Gunakan sapaan hangat seperti tapak tangan basah milik anjing.

3. Bicarakan topik menarik, hindari topik mandi kucing.

4. Jangan lupa tersenyum; itu bukan hanya gratis, tapi juga menular.

Baca Juga : Build Tersakit Fanny Anti Mati.

5. Ciptakan suasana seperti makan malam di tepi pantai.

6. Hindari penggunaan istilah ilmiah, kecuali Anda berbicara dengan Einstein.

7. Ajukan pertanyaan penuh perhatian, kecuali jika itu tentang berat badan.

8. Dengarkan dengan mata dan telinga terbuka.

9. Hindari memberi nasihat jika tak diminta, seperti memberitahu ikan cara berenang.

10. Akhiri dengan sebuah lelucon ringan; semua orang suka tertawa.

Pentingnya Menanamkan Humor

Tanamkan humor dalam setiap percakapan, karena dunia ini sudah cukup serius dengan berita lalu lintas setiap hari. Saat mengelola komunikasi verbal dan nonverbal efektif, ingatlah bahwa sedikit tawa dapat memperpendek jarak yang terentang sejauh benua. Humor bisa menjadi penghubung yang menyenangkan antara dua pikiran yang berbeda.

Jadi, kapan terakhir kali Anda menertawakan lelucon garing sendiri? Jangan menyerah jika lelucon Anda tidak langsung sukses, ingat semua komedian terkenal pun pernah melewatkan satu dua pukulan punchline. Jadikan komunikasi humoris sebagai modal dasar untuk memperkuat komunikasi verbal dan nonverbal efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan Lucu

Mengakhiri dengan tawa selalu menjadi langkah bijak. Ketika komunikasi verbal dan nonverbal yang efektif telah dikuasai, berbicara dengan siapa pun, dari presiden hingga penjual es krim, akan terasa menyenangkan. Jika Anda mengira bahwa ini membuat Anda seperti duta besar komunikasi, maka Anda tidak salah.

Pada akhirnya, ingatlah bahwa komunikasi efektif adalah seperti berkebun; butuh waktu, kesabaran, dan, tentu saja, sedikit pupuk humor. Seiring berjalannya waktu, Anda akan melihat bahwa kemampuan Anda memahami dan menyampaikan pesan telah berkembang pesat. Dan jika semua gagal, ya, selalu ada Google Translate, bukan?

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %