Posted in

Keterampilan Persepsi Dalam Proses Negosiasi

0 0
Read Time:4 Minute, 19 Second

Hai, para negosiator ulung dan pemula yang suka menawar harga di pasar! Pernahkah Anda merasa diabaikan saat menegosiasikan harga mangga seporsi di pasar? Ya, itu mungkin karena Anda kekurangan “senjata rahasia,” yaitu keterampilan persepsi dalam proses negosiasi. Tapi tenang saja, artikel ini akan membantu Anda! Tapi ya, siap-siap ketawa, karena kita akan membahas topik ini dengan sedikit bumbu humor.

Baca Juga : Melatih Refleks Dengan Rutin

Mengungkap Aspek Penting Keterampilan Persepsi dalam Proses Negosiasi

Bayangkan Anda sedang duduk di meja negosiasi, bersiap untuk menjual kebun binatang peliharaan. Bos Anda tahu, Anda tahu, dan bahkan kopi di atas meja juga tahu bahwa keberhasilan Anda tergantung pada keterampilan persepsi Anda. Tanpa kemampuan ini, Anda mungkin setuju untuk menjual seekor gajah dengan harga selembar burger.

Pentingnya keterampilan persepsi dalam proses negosiasi ini sama pentingnya dengan suara tawa teman saat kita jatuh secara tidak sengaja. Tapi mari kita serius sebentar, keterampilan persepsi dalam proses negosiasi membantu Anda membaca situasi, memahami bahasa tubuh lawan, dan melihat lebih jauh dari sekadar angka. Tanpanya, baik Anda maupun dompet Anda bisa jadi dalam bahaya. Ingat, memperkirakan pikiran lawan sering kali lebih penting daripada kontrak yang sudah ditandatangani.

Keterampilan persepsi dalam proses negosiasi adalah kemampuan untuk mendengarkan dan menangkap pesan di balik kalimat ‘kami akan mempertimbangkan penawaran Anda.’ Apakah itu berarti mereka tertarik, tidak tertarik, atau ingin istirahat minum kopi? Dengan keterampilan ini, Anda bisa mengubah setiap ‘tidak’ menjadi ‘mungkin’ dan setiap ‘mungkin’ menjadi ‘iya’!

Komponen Utama Keterampilan Persepsi dalam Proses Negosiasi

1. Mendengarkan Aktif: Anda harus mendengarkan lebih lama dari sekadar durasi lagu favorit Anda di aplikasi musik. Mendengarkan bukan hanya telinga, tapi dengan pikiran.

2. Membaca Bahasa Tubuh: Jika mereka menyilangkan tangan, itu bisa berarti “Aku tidak yakin”, atau “Aku kedinginan.” Keduanya membutuhkan respons berbeda.

3. Mengamati Ekspresi Wajah: Satu senyuman bisa berarti banyak hal, mulai dari “Saya setuju” hingga “dompet saya terkunci di lemari.”

4. Memahami Nada Suara: Jika seseorang mengatakan “Bagus sekali!” Anda harus tahu apakah itu pujian atau sarkasme setajam pisau dapur.

5. Melihat dari Perspektif Lawan: Ini bukan hanya tentang sepatu mereka, tetapi perhatikan nuansa dalam setiap langkah mereka.

Kisah Lucu dari Dunia Negosiasi

Seorang negosiator pernah mencoba menjual mobil kepada seekor kucing. Mengapa kucing? Karena tidak ada manusia lain di kantornya saat itu. Tentu saja, ini adalah kisah yang menggugah kita tentang pentingnya keterampilan persepsi dalam proses negosiasi. Si negosiator belajar satu hal penting – bukan hanya manusia yang bisa menjadi pelanggan tapi manusia lah yang mengambil keputusan.

Suatu hari, dua pedagang sepatu bertemu di surga sepatu. Mereka berdebat tentang siapa yang bisa menjual lebih banyak tanpa membicarakan harga. Anehnya, mereka berakhir membeli sepatu satu sama lain. Moral cerita? Ketika keterampilan persepsi dalam proses negosiasi Anda kuat, terkadang pelanggan terbesar Anda adalah diri Anda sendiri.

Aneka Keterampilan Persepsi dalam Proses Negosiasi

Berikut adalah 10 teknik persepsi yang bisa menyelamatkan Anda dari negosiasi bencana:

1. Lempar Humor: Buat negosiasi menjadi percakapan ringan dulu, karena tertawa adalah tanda persetujuan.

2. Frase yang Sama: Jawab dengan menggunakan kalimat yang lawan Anda gunakan, karena siapa tahu Anda tiba-tiba bicara bahasa rahasia?

3. Interupsi yang Cerdas: Tahu kapan harus berhenti dan menyela dengan tawaran kopi, siapa tahu mereka jadi berbaik hati.

Baca Juga : Meningkatkan Win Rate Dengan Cepat

4. Posisi Duduk: Duduklah sejajar dengan lawan agar jelas bahwa Anda tidak menyembunyikan kartu as.

5. Menyuarakan Keraguan: Jika tak setuju, angkat tangan, seolah Anda ingin meminta izin untuk ke toilet.

6. Tanya Sesuatu yang Tak Berhubungan: Dengan bertanya apakah cuaca mempengaruhi suasana hati Anda, siapa tahu negosiasi semakin mendalam.

7. Komentar Menggugah: Lemparkan komentar tentang sepatu mereka, karena nego yang sukses sering dimulai dari hal kecil.

8. Menjaga Ketulusan Mata: Jangan memakai kacamata hitam, kecuali Anda Tommy Lee Jones dalam Men in Black.

9. Tanyakan Kembali, Apa Tujuan Mereka: Hal ini mungkin mengejutkan lawan, seolah Anda seorang konsultan pengembangan diri.

10. Bawa Camilan: Semua negosiasi berjalan lebih lancar dengan biskuit cokelat di meja.

Tips Terakhir untuk Mengasah Keterampilan Persepsi dalam Proses Negosiasi

Keterampilan persepsi dalam proses negosiasi itu seperti kemampuan seorang detektif membaca petunjuk yang tersebar di mana-mana tapi tidak terlihat jelas. Bayangkan diri Anda mengenakan topi detektif sambil mencocokkan setiap respons dengan catatan kecil. Jangan khawatir, Anda tidak harus menumbuhkan kumis Hercule Poirot.

Kerennya, keterampilan persepsi ini lebih fleksibel dari yoga pagi hari. Anda bahkan bisa melatihnya sambil menawar harga durian atau bahkan berdialog dengan supir taksi yang curiga tampangnya. Kemampuan ini adalah modal utama untuk mengungkap kata-kata yang tersembunyi di balik segala “baiklah, kami akan menghubungi Anda kembali.”

Keterampilan persepsi dalam proses negosiasi bagaikan supermercato, di mana Anda bisa memilih teknik yang sesuai dengan selera negosiasi Anda. Namun ingat, terlalu banyak memilih teknik bisa menyebabkan kelelahan jadi jangan lupa beristirahat, mungkin dengan tidur siang sebentar setelah membaca artikel ini.

Kesimpulan: Mengasah Keterampilan Persepsi dalam Proses Negosiasi

Setelah segala tawa dan kesalahan anggap ukuran sepatu di atas, diharapkan Anda kini siap untuk menghadapi dunia negosiasi yang terkadang lebih kompleks dari memilih menu makan siang. Dengan keterampilan persepsi dalam proses negosiasi yang tajam, Anda tidak hanya bisa menjual pasir di gurun, tetapi juga menikmati prosesnya.

Memang, keterampilan persepsi dalam proses negosiasi adalah sesuatu yang perlu diasah terus menerus, seperti merawat tanaman bonsai. Bukan hanya memahami manusia, tetapi juga memahami suasana, cuaca, dan kadang-kadang, takdir (ya, dramatisasi diperlukan di sini). Selamat berlatih dan semoga berhasil menaklukkan setiap negosiasi yang menghadang!

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %